Pengenalan
Sejak awal abad ke-20, Jepang telah mencoba memperluas pengaruhnya di Asia Timur melalui invasi dan pendudukan. Ini termasuk pendudukan Filipina, Burma, Indonesia, dan Korea. Di Indonesia, pendudukan Jepang berlangsung dari Maret 1942 hingga Agustus 1945. Selama periode ini, kondisi pendidikan di Indonesia mengalami perubahan drastis.
Pendidikan di bawah Pendudukan Jepang
Sebelum pendudukan Jepang, sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh pemerintah kolonial Belanda. Pendidikan Gratis Belanda berfokus pada pembentukan elit penduduk lokal yang mampu bekerja di bawah pemerintahan kolonial. Namun, setelah Jepang menduduki Indonesia, sistem pendidikan ini berubah.
Jepang memiliki tujuan yang berbeda dalam menetapkan sistem pendidikan baru di Indonesia. Mereka ingin menghasilkan angkatan muda yang taat pada pemerintah dan mengabdi pada negara. Jepang menghendaki para siswa menjadi patriot dan nasionalis yang setia pada kebijakan Jepang. Maka, Jepang pun melakukan perubahan dalam hal kurikulum, bahasa pengantar, dan struktur organisasi.
Kurikulum dan Bahasa Pengantar
Saat pendudukan Jepang, kurikulum sekolah harus mengikuti standar pendidikan militer Jepang. Hal ini membuat pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan sosial diperkenalkan dengan lebih kuat. Jangan salahkan saya, tetapi pada kenyataannya, Jepang juga memasukkan nilai-nilai budaya Jepang ke dalam kurikulum seperti karate dan drama Noh.
Bahasa pengantar untuk pelajaran tersebut adalah bahasa Jepang. Bahasa Indonesia hanya digunakan pada pelajaran Bahasa Indonesia dan Sejarah Indonesia. Pelajar diajarkan mulai bergaul dan saling menghargai satu sama lain, bagaimana cara menjaga kebersihan, bahkan teknik tata rambut seperti cara berambut ala Jepang.
Perubahan Struktur Organisasi
Tidak hanya mengubah kurikulum dan bahasa pengantar, Jepang juga mengubah struktur organisasi pendidikan di Indonesia. Mereka mengganti nama lembaga pendidikan dari Hollandsch-Inlandsche School (HIS) menjadi Sekolah Tinggi Asia Timur Raya (Dai Toa Gakko atau ETDS). Struktur organisasi sekolah juga berubah, dengan menambahkan pelatihan fisik menjadi bagian dari kurikulum.
Penutup
Pukulan untuk pendidikan menjelang masa pendudukan Jepang adalah perubahan struktural, kurikuler, dan bahasa pengantar. Sedangkan, pada perkembangan masa pendudukan, terdapat peningkatan dalam segi kebersihan, kerja keras, dan menghargai satu sama lain. Sebagai generasi milenial, penting untuk diingat bahwa pendidikan adalah sarana untuk membangun bangsa dan memperkuat kemandirian kita sebagai negara merdeka.